(ANTARA News) Jakarta : Sekretaris Jenderal Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Achmad Basarah meminta kepada pemerintah untuk menetapkan Presiden pertama RI  Soekarno sebagai Pahlawan Nasional.

“Soekarno hanya diberi gelar sebagai Bapak Proklamator. Oleh karenanya, PPPA GMNI mendesak pemerintah untuk menetapkan Bung Karno sebagai pahlawan nasional dan menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila,” kata Basarah kepada ANTARA News, Jakarta, Minggu.

Menurut Wakil Sesjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, penetapan sebagai pahlawan nasional itu penting agar “bangsa ini tidak terus menerus berada dalam kesesatan sejarah yang berkepanjangan terhadap Pendiri Bangsanya sendiri sebagai akibat situasi pergolakan politik pada tahun 1965 yang penuh kegelapan. ”

Dia mengatakan, Tap MPR No I/MPR/2003 tentang Peninjauan status hukum seluruh TAP MPRS dan MPR mulai tahun 1960 hingga tahun 2002 telah menyatakan  bahwa TAP MPRS 33/MPRS/1967 tidak berlaku lagi.

“Tetapi, secara substantif TAP MPR tersebut tidak menghapuskan tuduhan terhadap Presiden Soekarno yang dianggap telah melakukan pengkhianatan terhadap negara,” kata Basarah.

Anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan “menjadi momentum strategis bagi Presiden SBY diakhir masa jabatannya nanti untuk menggoreskan tinta emas dalam sejarah Indonesia dengan meluruskan sejarah tentang Bung Karno dan Pancasila.”

Terkait penetapan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila, Basarah mengatakan, SK Presiden yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila diperlukan untuk melengkapi SK Presiden nomor 18 tahun 2008 tentang 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi. (Zul)

WA Group Kami Alumni